Tips Merawat Standby Generator Set (Genset)
Memiliki sistem Generator Set (Genset) standby yang dirancang dan terpelihara dengan baik, merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah pemadaman listrik atau yang biasa dikenal dengan mati lampu. Sistem genset harus dipelihara secara teratur agar dapat dipastikan genset dapat beroperasi dengan baik bila diperlukan. Ketika genset tidak dapat dihidupkan, biasanya karena prosedur perawatan yang salah atau kelalaian dari perawatanya. Bahkan, ada tiga penyebab genset gagal untuk dihidupkan :
Sistem pembuangan: Dalam keadaan genset running, periksa seluruh sistem pembuangan, termasuk exhaust manifold, muffler, dan pipa knalpot. Periksa kebocoran di semua koneksi, las, gasket, dan join - dan pastikan bahwa di sekitar pipa knalpot tidak pemanasan berlebihan. Segera perbaiki jika ada kebocoran. Periksa asap yang berlebihan pada awal starting genset : Hal ini dapat menunjukkan masalah kinerja dan kualitas udara yang mungkin membutuhkan perhatian segera.
Ganti oli dan filter pada interval yang direkomendasikan dalam Tabel. Periksa pada manual book mesin untuk prosedur pengurasan oli dan penggantian filter oli. Oli dan filter bekas harus dibuang dengan benar untuk menghindari kerusakan lingkungan.
Periksa bagian luar radiator apakah ada kerusakan, dan bersihkan semua kotoran atau benda asing dengan sikat lembut atau kain. Lakukan dengan hati2 untuk menghindari kerusakan sirip2 pendingin(radiator fin). Jika tersedia, gunakan kompresi udara tekanan rendah atau aliran air ke arah yang berlawanan dari aliran udara normal radiator untuk membersihkan radiator.
Pipa2 dan selang system pendingin harus diperiksa secara teratur untuk mengetahui kebocoran, lubang, retak, atau koneksi longgar. Kencangkan klem selang yang kendor. Selain itu, periksa sistem pendingin terhadap kotoran2 dan puing-puing yang mungkin menghalangi kerja sirip pendingin. Periksa retak, lubang, atau kerusakan lainnya.
Komponen air-intake untuk mesin harus diperiksa pada interval yang ditunjukkan dalam Tabel. Frekuensi pembersihan atau mengganti elemen saringan udara ditentukan oleh kondisi di mana genset beroperasi. Pembersih udara biasanya berisi cartridge kertas elemen filter yang dapat dibersihkan dan digunakan kembali jika tidak rusak.
Pengujian Aki / Acu : Pemeriksaan tegangan output saja dari baterai tidak menjamin kemampuan baterai bisa memberikan kekuatan start yang memadai. Dengan bertambahnya usia baterai, resistensi internalnya terhadap aliran arus akan naik, dan satu-satunya ukuran yang akurat dari tegangan terminal harus dilakukan dengan load. Pada beberapa genset, uji diagnostik ini dilakukan secara otomatis setiap kali genset starting. Atau ada yang menggunakan baterai load tester untuk memverifikasi kondisi setiap baterai starting.
Pembersihan Aki / Acu : Jaga kebersihan baterai dengan cara menyeka dengan kain lembab ketika kotoran muncul berlebihan. Jika terjadi korosi sekitar terminal, lepaskan kabel baterai dan cuci terminal dengan larutan baking soda (soda ash) dan air (¼ lb baking soda untuk 1 liter air). Hati-hati jangan sampai larutan tersebut masuk ke sel-sel baterai karena akan menetralkan zat asam pada baterai, dan kemudian siram baterai dengan air bersih ketika selesai. Setelah mengganti konektor, lapisi terminal & konektor dengan lilin tipis untuk mencegah korosi dikemudian hari.
Memeriksa Aki / Acu : Dalam baterai lead acid cell terbuka, gunakan hidrometer baterai untuk memeriksa berat jenis elektrolit dalam setiap sel baterai. Sebuah baterai yang terisi penuh akan memiliki berat jenis 1.260. Charge baterai jika berat jenis di bawah 1,215.
Memeriksa tingkat elektrolit : Dalam baterai lead acid cell terbuka, periksa tingkat elektrolit setidaknya setiap 200 jam operasi. Jika rendah, isi sel baterai ke bagian bawah leher pengisi dengan air suling (distilled water).
- Tombol start dalam posisi OFF bukan AUTO.
- Aki rusak atau soak, atau kekurangan battrei.
- Filter bahan bakar tersumbat karena bahan bakar lama atau terkontaminasi kotoran dan zat2 lain.
Karena daya tahan mesin solar terggolong kuat, pada umumnya ada perawatan preventif yang terdiri dari :Perawatan preventif
- Perawatan umum
- Perawatan system pelumasan
- Perawatan sistem pendingin
- Perawatan sistem bahan bakar.
- Perawatan Aki
- Pemansan Mesin
- Genset digunakan secara terus menerus sebagai sumber daya utama (Prime Power).
- Suhu lingkungan yang ekstrim.
- Genset Ber-operasi di paparan Air Garam, debu, pasir atau partikel lainya.
Ketika genset menyala (running), operator harus waspada pada masalah mekanik yang dapat menciptakan kondisi tidak aman atau berbahaya. Berikut ini adalah beberapa bagian yang harus diperiksa secara teratur untuk mempertahankan operasi yang aman dan handal.Pemeriksaan Umum
Sistem pembuangan: Dalam keadaan genset running, periksa seluruh sistem pembuangan, termasuk exhaust manifold, muffler, dan pipa knalpot. Periksa kebocoran di semua koneksi, las, gasket, dan join - dan pastikan bahwa di sekitar pipa knalpot tidak pemanasan berlebihan. Segera perbaiki jika ada kebocoran. Periksa asap yang berlebihan pada awal starting genset : Hal ini dapat menunjukkan masalah kinerja dan kualitas udara yang mungkin membutuhkan perhatian segera.
- Sistem bahan bakar : Dalam keadaan genset running, periksa jalur pasokan bahan bakar, jalur balik, filter, dan keretakan atau lecet pada fitting2. Pastikan jalur2 bahan bakar tidak bergesekan dengan apapun yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi. Segera perbaiki kebocoran atau gubah jalur bahan bakar untuk menghindari kerusakan genset.
- Sistem listrik DC (Aki) : Periksa terminal pada baterai starting untuk memastikan koneksi yang bersih dan kencang. Koneksi longgar atau berkarat menyebabkan resistensi, yang dapat menghambat starting genset.
- Mesin : Pantau level cairan, tekanan oli, dan suhu radiator secara berkala. Jika terjadi masalah pada mesin biasanya ada peringatan dini. Melihat dan mendengarkan perubahan performa mesin, suara, atau penampakan akan menunjukkan bahwa genset perlu perbaikan. Waspada jika terjadi kegagalan pembakaran (misfires), getaran, asap knalpot yang berlebihan, penurunan kekuatan, atau peningkatan konsumsi oli atau bahan bakar.
- Sistem control : Periksa sistem kontrol secara teratur, dan pastikan itu adalah log data yg benar selama pemanasan mesin. Pastikan untuk mengembalikan sistem kontrol kembali ke normal automatic standby (AUTO) saat pengujian dan pemeliharaan selesai (jika menggunakan ATS).
Periksa level oli mesin saat mesin dimatikan pada interval yang ditentukan dalam tabel. Untuk pembacaan yang akurat pada dipstick mesin, mematikan mesin dan menunggu sekitar 10 menit. Tujuannya untuk memastikan oli di bagian atas mesin mengalir kembali ke dalam bak mesin. Ikuti rekomendasi produsen mesin untuk klasifikasi API oli dan viskositas oli. Jaga level oli sedekat mungkin dengan "full" tanda pada dipstick dengan menambahkan oli dengan kualitas & merk yang sama. Jangan mencampur dengan merk oli lain.Perawatan pada sistem pelumasan
Ganti oli dan filter pada interval yang direkomendasikan dalam Tabel. Periksa pada manual book mesin untuk prosedur pengurasan oli dan penggantian filter oli. Oli dan filter bekas harus dibuang dengan benar untuk menghindari kerusakan lingkungan.
Periksa level cairan pendingin (coolant) dalam keadaan mesin tidak menyala, pada interval yang ditentukan dalam Tabel. Lepaskan tutup radiator setelah mesin didinginkan terlebih dahulu, dan jika perlu tambahkan pendingin sampai tingkat sekitar 3/4 inch bawah seal tutup radiator. Mesin solar memerlukan campuran coolant & air yang seimbang, antibeku, dan aditif pendingin. Gunakan jenis cairan pendingin (coolant) yang direkomendasikan oleh produsen mesin (pada manual book).Perawatan Pada System Pendingin
Periksa bagian luar radiator apakah ada kerusakan, dan bersihkan semua kotoran atau benda asing dengan sikat lembut atau kain. Lakukan dengan hati2 untuk menghindari kerusakan sirip2 pendingin(radiator fin). Jika tersedia, gunakan kompresi udara tekanan rendah atau aliran air ke arah yang berlawanan dari aliran udara normal radiator untuk membersihkan radiator.
Kualitas bahan bakar solar akan turun dan akan rusak dari waktu ke waktu, dan salah satu alasan untuk pemanasan mesin rutin adalah memakai habis bahan bakar yg tersimpan pada tanki sebelum rusak. Selain perawatan sistem bahan bakar yang direkomendasikan oleh produsen mesin, filter bahan bakar harus dikeringkan pada interval yang ditunjukkan dalam Tabel. Uap air terakumulasi dan mengembun di tangki bahan bakar - juga harus secara berkala dikeringkan dari tangki bersama dengan sedimen2nya. Pertumbuhan bakteri dalam bahan bakar solar bisa menjadi masalah di iklim tropis Indonesia. Konsultasikan dengan produsen genset atau dealer untuk rekomendasi penyimpanan bahan bakar. Pemanasan mesin harus dilakukan rutin, dan jika bahan bakar tidak digunakan dalam waktu tiga sampai 6 bulan maka harus diisi ulang.Perawatan Sistem Bahan Bakar
Pipa2 dan selang system pendingin harus diperiksa secara teratur untuk mengetahui kebocoran, lubang, retak, atau koneksi longgar. Kencangkan klem selang yang kendor. Selain itu, periksa sistem pendingin terhadap kotoran2 dan puing-puing yang mungkin menghalangi kerja sirip pendingin. Periksa retak, lubang, atau kerusakan lainnya.
Komponen air-intake untuk mesin harus diperiksa pada interval yang ditunjukkan dalam Tabel. Frekuensi pembersihan atau mengganti elemen saringan udara ditentukan oleh kondisi di mana genset beroperasi. Pembersih udara biasanya berisi cartridge kertas elemen filter yang dapat dibersihkan dan digunakan kembali jika tidak rusak.
Baterai mulai lemah atau undercharged adalah penyebab umum dari kegagalan genset standby. Bahkan ketika terus terisi penuh dan dirawatpun, baterai lead-acid (timbal-asam) akan mengalami penurunan kualitas dan mengalami kerusakan dari waktu ke waktu dan harus diganti kira-kira setiap 24 sampai 36 bulan – apalagi jika tidak di-charging dengan teratur. NiCad adalah jenis baterai lead-acid yang tidak terlalu membutuhkan perawatan berkala, biasanya digunakan dalam aplikasi mission-critical (misi kritis). Namun, NiCad juga seiring waktu akan mengalami kerusakan dan perlu diuji secara teratur dengan beban (load). Lihat Tabel untuk interval pemeriksaan yang direkomendasikan untuk baterai lead-acid dan sistem charger nya.Perawatan Aki / ACU
Pengujian Aki / Acu : Pemeriksaan tegangan output saja dari baterai tidak menjamin kemampuan baterai bisa memberikan kekuatan start yang memadai. Dengan bertambahnya usia baterai, resistensi internalnya terhadap aliran arus akan naik, dan satu-satunya ukuran yang akurat dari tegangan terminal harus dilakukan dengan load. Pada beberapa genset, uji diagnostik ini dilakukan secara otomatis setiap kali genset starting. Atau ada yang menggunakan baterai load tester untuk memverifikasi kondisi setiap baterai starting.
Pembersihan Aki / Acu : Jaga kebersihan baterai dengan cara menyeka dengan kain lembab ketika kotoran muncul berlebihan. Jika terjadi korosi sekitar terminal, lepaskan kabel baterai dan cuci terminal dengan larutan baking soda (soda ash) dan air (¼ lb baking soda untuk 1 liter air). Hati-hati jangan sampai larutan tersebut masuk ke sel-sel baterai karena akan menetralkan zat asam pada baterai, dan kemudian siram baterai dengan air bersih ketika selesai. Setelah mengganti konektor, lapisi terminal & konektor dengan lilin tipis untuk mencegah korosi dikemudian hari.
Memeriksa Aki / Acu : Dalam baterai lead acid cell terbuka, gunakan hidrometer baterai untuk memeriksa berat jenis elektrolit dalam setiap sel baterai. Sebuah baterai yang terisi penuh akan memiliki berat jenis 1.260. Charge baterai jika berat jenis di bawah 1,215.
Memeriksa tingkat elektrolit : Dalam baterai lead acid cell terbuka, periksa tingkat elektrolit setidaknya setiap 200 jam operasi. Jika rendah, isi sel baterai ke bagian bawah leher pengisi dengan air suling (distilled water).
Genset yang standby dalam jangka waktu panjang harus mampu starting dengan dari starting dalam keadaan dingin ke operasi full dalam hitungan detik. Hal ini dapat menimbulkan beban yang berat pada bagian-bagian mesin. Namun, pemanasan secara teratur membuat bagian-bagian mesin yang dilumasi, mencegah oksidasi pada kontak listrik, menggunakan bahan bakar sebelum bahan bakar rusak (berubah sifat), dan secara umum, membantu memberikan starting mesin yang handal. Pemanasan genset setidaknya sebulan sekali selama minimal 30 menit. Di-load tidak kurang dari sepertiga dari net power genset sesuai yang tertera pada nameplate-nya. Periode operasi tanpa load harus diminimalisir karena bahan bakar yang tidak terbakar cenderung terakumulasi dalam sistem pembuangan. Bila mungkin, ujilah system genset dengan load yang sebenarnya dalam rangka untuk menguji transfer switch otomatis dan memverifikasi kinerja dalam kondisi nyata. Jika menghubungkan ke load “real” tidak nyaman untuk pengujian, bisa menggunakan load bank setidaknya sepertiga dari net power genset sesuai yang tertera pada nameplate-nya. Pastikan untuk mengembalikan kontrol genset pada kondisi AUTO pada akhir proses pemanasan genset (pada sistem dengan ATS).Pemanasan Genset
No comments:
Post a Comment