Monday, July 4, 2016

Tips Bijak Memilih Air Untuk Radiator Genset

Sewa Genset Jakarta - Permasalahan pada mesin gerak ataupun mesin industri adalah munculnya panas berlebihan, oleh karena itu diperlukan sistem pendingin yang mampu bekerja secara sinergi dengan sistem pembakaran dan sistem gerak mesin. Sistem pendinginan pada mesin dibuat agar mesin dapat bekerja pada temperatur yang normal setelah mesin beroperasi, dan menjaga agar mesin dapat bekerja pada temperatur kerja.

Bagi mesin yang didinginkan dengan radiator, air adalah bagian yang tak terelakkan. Meski kini ada beberapa model mesin yang didinginkan dengan oli sebagai pengganti air, namun kebanyakan mesin beredar saat ini masih menggunakan air untuk pendinginnya.

Sebenarnya air tidak digunakan untuk ‘mendinginkan’ mesin. Air hanya memindahkan panas dari mesin ke udara melalui radiator. Panas ini kemudian dilepas ke udara saat air dialirkan pada kisi-kisi radiator. Permasalahan utama sistem pendinginan adalah penyumbatan atau kebocoran sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik, atau bahkan habis.

Penyumbatan dapat terjadi akibat penumpukan sedimen yang terbawa dalam air. Karena itu, kita perlu sangat perhatikan air apa yang kita masukkan ke dalam radiator.

1. Air tanah / Air Sumur.
Air tanah atau air sumur umumnya mengandung banyak partikel mineral. Bahkan pada banyak daerah, air tanah tidak jernih bahkan berwarna kekuningan atau kemerahan. Air semacam ini jelas mengandung partikel yang dapat mengendap, mengental, dan mengeras di dalam sistem pendingin mesin.

Hindari penggunaan air tanah untuk radiator. Jika terpaksa memakai air ini, setidaknya pastikan bahwa air yang akan dipakai dalam keadaan jernih dan sebersih mungkin. Perhatikan pula saat menambahkan cairan coolant untuk air semacam ini. Coolant radiator dapat membuat sedimen di dalam saluran air terangkat dan dapat menyumbat pada tempat-tempat sempit di radiator.

2. Air Mineral
Air mineral mengandung mineral yang lebih terukur daripada air tanah atau air sumur. Namun tetap saja kandungan mineral di dalamnya dapat mengendap menjadi kerak pada bagian dalam saluran-saluran air mesin. Jika memang terpaksa, Air mineral masih lebih baik daripada air tanah atau air sumur yang tidak jelas kualitasnya. Air mineral dipastikan lebih jernih, lebih bersih dari partikel besar.

3. Air Buangan AC/ Air Reverse Osmosis / Air Destilasi
Air hasil Reverse Osmosis (RO) bisa dipastikan tidak mengandung mineral. Demikian juga air penyulingan atau air destilasi dan air buangan AC yang merupakan hasil langsung pengembunan uap air. Kandungan mineral di dalam air ini sangat minimal. Sebisa mungkin gunakan air semacam ini untuk radiator mesin kita. Sangat ideal karena dalam jangka panjang sedimentasi kecil terjadi.

Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tersisa sebagai panas.

Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan air.

Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.

Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit)

No comments:

Post a Comment