Monday, April 11, 2016

3 Sistem Pendukung Utama Pada Genset

Suatu sistem kerja sudah pasti tidak dapat berjalan secara mandiri tanpa ada dukungan dari system lainnya, karena setiap sistem memiliki fungsi tersendiri dan terintegrasi dengan sistem lainnya, sama hal nya dengan system kerja pada unit generator set atau genset, pada artikel berikut ini kami yang tergabung dalam tim kerja sewa genset dan juga tim kerja maintenance genset akan memberikan penjabaran mengenai 3 sistem pendukung utama pada sistem kerja suatu genset.

suatu instalasi Genset memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

Sistem Pelumasan

sistem pelumas mesin genset
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder diberi minyak pelumas.

Cara Kerja Sistem Pelumasan
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin. 
Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder. Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.

Skema Sistem Pelumasan 
  • 1. Bak minyak
  • 2. Pompa pelumas 
  • 3. Pompa minyak pendingin 
  • 4. Pipa hisap 
  • 5. Pendingin minyak pelumas 
  • 6. Bypass-untuk pendingin 
  • 7. Saringan minyak pelumas 
  • 8. Katup by-pass untuk saringan 
  • 9. Pipa pembagi 
  • 10. Bearing poros engkol (lager duduk) 
  • 11. Bearing ujung besar (lager putar) 
  • 12. Bearing poros-bubungan 
  • 13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston 
  • 14. Piston 
  • 15. Pengetuk tangkai 
  • 16. Tangkai penolak 
  • 17. Ayunan 
  • 18. Pemadat udara (sistem Turbine gas) 
  • 19. Pipa ke pipa penyemprot 
  • 20. Saluran pengembalian

Sistem Bahan Bakar

sistem bahan bakar mesin genset
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses pengkabutan).

Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar.

Skema Sistem bahan bakar
  • 1. Pompa penyemperot bahan bakar 
  • 2. Pompa bahan bakar 
  • 3. Pompa tangan untuk bahan bakar 
  • 4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan 
  • 5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir 
  • 6. Penutup bahan bakar otomatis 
  • 7. Injektor 
  • 8. Tanki 
  • 9. Pipa pengembalian bahan bakar 
  • 10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi 
  • 11. Pipa peluap.

Sistem Pendinginan

sistem pendingin mesin genset
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.

Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit)

Cara Kerja Sistem Pendingin
Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.

Skema Sistem pendinginan
  • 1. Pompa air untuk pendingin mesin 
  • 2. Pompa air untuk pendinginan intercooler 
  • 3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan) 
  • 4. Radiator
  • 5. Thermostat 
  • 6. Bypass (jalan potong) 
  • 7. Saluran pengembalian lewat radiator 
  • 8. Kipas.
Itu tadi telah kami jabarkan tentang 3 sistem pendukung utama yang terdapat dalam mesin genset, ketiga sistem tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling mendukung kerja antar sistem. Artinya jika salah satu sistem tidak berjalan dengan baik maka akan mempengaruhi kerja sistem lainnya, bahkan akan mengakibatkan mesin genset tidak dapat beroperasi sama sekali.

Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan genset secara disiplin dan service genset secara berkala untuk menjaga kinerja mesin genset tetap optimal apabila digunakan pada kondisi darurat sekali pun,

No comments:

Post a Comment